BKKBN Jatim dan Komisi IX Sosialisasi Program Bangga Kencana Di Mojokerto
BKKBN Jatim dan Komisi IX Sosialisasi Program Bangga Kencana Di Mojokerto

BKKBN Jatim dan Komisi IX Sosialisasi Program Bangga Kencana Di Mojokerto

banner


SUARAKAN.COM: Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Jawa Timur bermitra dengan Komisi IX DPR RI Bapak Yahya Zaini berkolaborasi melaksanakan program sosialisasi mengenai KIE Program Bangga Kencana sebagai upaya penanganan bersama mengenai permasalahan stunting di Balai Desa Mojoranu, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto, Jawa Timur. 
           
Nampak hadir sejumlah narasumber dalam kegiatan ini, dari BKKBN Provinsi Jawa Timur hadir Ibu Nyigit Wudi Amini S. Sos, M. Sc.  selaku Sekretaris BKKBN Jawa Timur dan dari BKKBN Kabupaten di hadiri oleh Ibu Utaminingsih S.H, M.M. dan tenaga ahli DPR RI Komisi IX dihadir oleh Bapak Ahmad Noor Fuadi, S.pd.  

Kegiatan sosialisasi ini senantiasa khas dibuka dengan menyanyikan lagu Mars BKKBN yang menjadi kebanggaan bersama. kemudian dilanjutkan dengan sambutan sambutan dari beberapa pihak diantaranya dari tuan rumah sendiri yaitu Bapak Bukin selaku kepala desa setempat. 

Setelah sambutan selesai masuk kepada rangkaian acara berikutnya yaitu acara inti, pemaparan materi sosialisasi mengenai Program Bangga Kencana dan Stunting
           
Sosialisasi ini dibuka dengan sapa hangat ibu Nyigit kepada peserta sosialisasi berikut dengan pengenalan program Bangga Kencana. 

Program ini merupakan upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat yang dalam hal ini difokuskan pada Bina Keluarga Remaja ( BKR ). Salah satu pemaparan penting dalam materi ini yaitu persoalan stunting. 
           
Saat menyampaikan pemaparannya Ibu Nyigit menyampaikan bahwa, BKKBN menjadi pioneer utama dalam percepatan penurunan stunting yang langsung ditugaskan dari Presiden RI. BKKBN dipilih sebagai pioneer utama karena bidangnya sesuai dan mampu menjangkau hingga ranah terkecil masyarakat, yaitu hingga wilayah dusun dan hingga sasaran kepada remaja. 

Dalam memaparkan materi beliau menyampaikan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga tubuh anak lebih pendek dari usianya. hal ini bisa di sebabkan karena banyak faktor diantaranya faktor ekonomi keluarga, masalah lingkungan dan sanitasi, kemudian juga masalah non kesehatan. 

Beliau memaparkan bahwa gelaja dari stunting ini adalah anak memiliki badan yang lebih pendek dari anak seusianya kemudian berat badan dan pertumbuhan tulangnya juga terhambat dan lebih rendah dari anak seusianya. 
           
Hal ini berdampak buruk bagi anak kedepannya karena dapat menyebabkan anak rentan terkena penyakit, menurunkan produktifitas, tingkat kecerdasan rendah hingga dampak panjangnya kemiskinan dan kesenjangan semakin meningkat. Dalam proses pemaparan materi ibu Nyigit bukan hanya memaparkan dari segi teori dan juga permasalahannya tetapi juga menyampaikan terkait bagaimana pencegahan nya. beliau menyampaikan stunting ini dapat dicegah dengan du acara, yaitu melalui pencegahan internal dan pencegahan eksternal. 

Pencegahan internalnya antara lain pemenuhan nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan.karena fase pertumbuhan dan perkembangan di 1000 hari pertama kehidupan merupakan fase golden age yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan fisik dan kemampuan otaknya, sehingga harus dimaksimalkan pemenuhan gizinya. 

Kemudian yang kedua adalah pencegahan secara eksternal, pemcegahan secara eksternal dapat dilakukan dengan berbagai cara diantara nya adalah memastikan pemenuhan nutrisi ibu ketika hamil, edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja, memperbaiki kualitas air dan sakitasi dirumah/dilingkungan tempat tinggal, melakukan imunisasi secara rutin serta menerapkan pola asuh yang tepat dari ayah dan ibu untuk anak-anaknya. 
           
Sesi sosisalisasi ini berjalan dengan menarik dan penuh dengan antusias, banyak warga yang hadir dan menyampaikan berbagai pertanyaannya. Melalui pertanyaan ini kita bisa mengetahui kalau melaluin program program sosialisasi hingga ke tingkat bawah seperti ini mampu meningkatkan edukasi masyarakat dengan baik. 

Sebagai bentuk apresiasi, diakhir acara diberikan berbagai doorprize menarik untuk masyarakat yang di dapatkan dengan cara diundi 
           
Menurunkan angka stunting merupakan tanggung jawab kita semua, sangat penting untuk disadari bahwa setiap orang harus senantiasa aktif berperan dalam pengentasan dan pencegahan stunting, supaya generasi muda yang dihasilkan menjadi generasi muda yang berkualitas yang nantinya tentu akan berdampak baik dan maksimal bagi negara Indonesia. 
 

Advertisement banner

Baca juga:

banner
Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.