SUARAKAN.COM : Pemerintah pusat telah memberi lampu hijau bagi daerah menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah pada awal 2021 mendatang.
Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, bahwa kewenangan atas kebijakan itu sepenuhnya diberikan kepada Pemerintah Daerah.
Meski demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan tak akan terburu-buru meminta sekolah menerapkan kebijakan itu.
"Kami akan melihat dulu perkembangan di beberapa kampus, yang November ini sudah menyelenggarakan tatap muka," ujar Sultan Senin 23 November 2020.
Sultan mengatakan dari kegiatan tatap muka di kampus itu, setidaknya bisa menjadi referensi untuk menilik ulang dan mengantisipasi resiko jika sekolah juga menerapkan kebijakan serupa.
"Kami lihat resikonya dulu untuk sekolah, biarkan yang dewasa dulu (yang tatap muka)," ujar Sultan.
Terlebih, ujar Sultan, dari rencana yang dibuat pemerintah pusat, kebijakan tatap muka sekolah itu paling cepat dimungkinkan baru direalisasikan Februari 2021.
Sehingga masih ada waktu untuk mengkaji lebih dalam berbagai kemungkinan dan persiapan bagi sekolah.
"Kami juga akan lihat perkembangan di lapangan, apakah kondisi (kasus Covid-19 di Yogya) di zona merah atau tidak ketika kebijakan tatap muka sekolah itu akan dijalankan," imbuh Sultan.
Sultan mewanti-wanti masyarakat agar jangan sampai terkecoh dengan kondisi lapangan belakangan ini mulai tampak ramai. Misalnya jalanan Malioboro kembali ramai, kemudian menganggap wabah sudah berlalu. Padahal di sisi lain Gugus Tugas Covid-19 mencatatkan kasus baru terus bertambah. Bahkan bisa jadi semakin tinggi penularannya.
"Sekarang kan kasusnya naik karena mungkin ada yang melihat seolah-olah kondisi jalanan ramai kemudian dikira tidak ada (penularan) Covid-19," ujar Sultan.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun menyatakan pihaknya tak akan memaksakan pembelajaran tatap muka meski Pemerintah Pusat sudah mengijinkan pembelajaran tatap muka bisa dimulai Januari 2021 nanti.
Heroe mengatakan persiapan sekolah untuk menyongsong pembelajaran tatap muka sesuai rekomendasi pusat memang tetap akan dijalankan medio November-Desember ini.
“Namun di antara persiapan-persiapan itu, bagi kami paling penting untuk pembelajaran tatap muka itu jika hanya orang tua siswa menginginkan,” ujar Heroe.
Menurut Heroe, restu dan dukungan orang tua murid di masa pandemi belum berakhir ini, menjadi faktor terpenting apakah sekolah nanti akan menggelar kegiatan tatap muka sesuai jadwal yang rencanakan pemerintah pusat.
Jika semua sudah siap, awal Januari menurut Heroe mungkin bisa dimulai pembelajaran tatap muka. “Tapi semuanya juga tergantung dengan perkembangan kasus yang terjadi di Kota Yogyakarta serta kesiapan sekolah dan siswa,” kata dia.
Heroe mengatakan rencana pembelajaran tatap muka harus dipersiapkan dengan hati-hati untuk menjamin keselamatan siswa hingga guru.