SUARAKAN.COM – Fraksi Partai Golkar (FGolkar) DPRD Kota Yogya memandang Pengelolaan Kebudayaan tidak hanya sebagai tugas pelestarian, tetapi juga sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensi ekonomi kreatif lokal.
Pandangan ini terangkum dalam dukungannya terhadap Raperda Pengelolaan Kebudayaan yang dinilai penting dan strategis untuk mewujudkan filosofi lokal dalam kebijakan.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Yogya, Candra Akbar Ishmata, menekankan bahwa tujuan pengelolaan harus diarahkan pada pemanfaatan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan, khususnya bagi komunitas di Rintisan Kelurahan Budaya.
"Candra mengungkapkan pengelolaan kebudayaan ditargetkan tidak hanya fokus pada pelestarian, tetapi juga menggali dan mempresentasikan potensi yang menjadi kekhasan Rintisan Kelurahan Budaya dan berpotensi untuk dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
'Jangan sampai budaya rakyat yang dimiliki oleh masyarakat kebanyakan dari hari ke hari semakin terpinggirkan dan tidak mendapat perhatian yang memadai,' urainya."
Untuk mewujudkan hal ini, Candra mengusulkan langkah-langkah nyata, termasuk dukungan anggaran yang terarah dan pendampingan.
"Oleh karena itu Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Yogya mendukung dan mendorong adanya pembentukan regulasi daerah terkait pengelolaan kebudayaan tersebut. Pihaknya juga mengusulkan pelaksanaan Musrenbang anggaran untuk kelompok kebudayaan.
'Dukungan dan pendampingan dari Dinas Kebudayaan terhadap kelompok budaya di Kota Yogya sangat diperlukan,' katanya."
Di samping dukungan anggaran, Candra juga menyoroti pentingnya adopsi teknologi untuk mempromosikan potensi budaya ini secara global, mengatasi tantangan disrupsi digital yang sering membuat generasi muda berpaling ke budaya asing.
"Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Yogya Candra Akbar Ishmata, menjelaskan di era digital ini teknologi hadir bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan, menawarkan solusi inovatif untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan tradisi dan budaya lokal.
'Teknologi menawarkan potensi yang luar biasa untuk melestarikan dan mempromosikan tradisi dan budaya lokal di era digital,' tandasnya."
Ia menutup dengan ajakan kolaborasi, menekankan bahwa teknologi adalah alat yang membutuhkan semangat gotong royong untuk sukses.
"Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab, imbuh Candra, kita dapat memastikan warisan budaya tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang. Penting untuk diingat bahwa teknologi hanyalah alat. Keberhasilan pemanfaatannya dalam pelestarian budaya bergantung pada komitmen untuk menghargai dan melindungi warisan budaya kita, serta pada kemampuan untuk berkolaborasi dan berinovasi.
'Dengan semangat gotong royong dan kreativitas, kita dapat membangun jembatan antara masa lalu dan masa depan, dan mewariskan kekayaan tradisi dan budaya lokal kepada generasi mendatang,' urainya."