Mengintip Uniknya Berbagai Karya Kreasi Kelompok Korban Bencana Di Masa Pandemi
Mengintip Uniknya Berbagai Karya Kreasi Kelompok Korban Bencana Di Masa Pandemi

Mengintip Uniknya Berbagai Karya Kreasi Kelompok Korban Bencana Di Masa Pandemi

banner


SUARAKAN.COM : Indonesia dalam perjalanannya telah melewati berbagai bencana alam yang merenggut ribuan nyawa serta harta benda tak terkira. 

Dan kini Indonesia tengah berjuang menghadapi pandemi global Covid-19 yang berdampak besar pada kondisi ekonomi nasional. 

Di tengah kondisi pelik itu, 

Setelah satu tahun biasanya akan di kawal pembinaan, kerajian syattegis pertajian dam e commerce 

Pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona telah berpengaruh pada berbagai kegiatan usaha dan akhirnya berimbas pada perekonomian. 


Tak terkecuali bagi kegiatan usaha kelompok masyarakat terdampak bencana yang selama ini mendapat pendampingan usaha dari BNPB.

Dukungan Pemasaran
Kondisi pandemi Covid-19 tersebut tidak boleh menyurutkan semangat. 

Kondisi ini justru dapat menjadi momentum kebangkitan. Dengan semangat “Tangguh Melawan Covid-19, Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit” BNPB pada tahun 2020 ini hadir kembali dengan kegiatan “Dukungan Pemasaran Hasil Pendampingan pada Kelompok Terdampak Bencana” melalui pameran. 

Kegiatan dukungan pemasaran (duksar) oleh BNPB ini dimaksudkan untuk mempublikasikan hasil kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat terdampak bencana. 

Adapun tujuannya adalah mempromosikan dan mengenalkan produk kelompok masyarakat yang terdampak sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan.

Produk yang dipamerkan
Kali ini, kegiatan duksar BNPB hadir dalam event “Jogja PPUN Expo 2020” (Pameran Produk Unggulan Perdagangan, Pariwisata dan Investasi) yang digelar pada 24 - 27 September 2020 di Jogja City Mall, Sleman, Yogyakarta. 

Produk-produk  yang akan dipamerkan antara lain dari UMKM hasil pemulihan ekonomi kelompok masyarakat terdampak bencana di Nusa Tenggara Barat (seperti gula semut, kopi sajang, bawang putih, tenun Lombok, handicraft Sajang) dan Donggala, Sulawesi Tengah (berupa kain tenun). 

Tidak hanya itu, stand BNPB yang dalam Jogja PPUN Expo 2020 ini tampil dengan konsep Joglo terbuka, akan memamerkan juga produk-produk UMKM hasil pemulihan ekonomi kelompok terdampak bencana dari beberapa daerah lainnya. 

Ada kopi “Kepahiang” Bengkulu (banjir dan longsor), “Baratas Coffee” Banjarnegara, Jawa Tengah (gempa), kopi “Lajukela” Pekanbaru, Riau (kebakaran hutan dan lahan), kopi “Cimbang” Sinabung, Sumatera Utara (erupsi gunung Sinabung) dan kopi “Tjimanoek” Garut, Jawa Barat (pengurangan risiko bencana pada Daerah Hulu Sungai Cimanuk).

Ada juga produk olahan berupa makanan ringan dari tepung coklat, Sumedang (banjir dan longsor) serta produk kerajinan mulai pakaian dari Kulon Progo, Yogyakarta (gempa), kain tenun dan batik tulis  dari Sukoharjo, Jawa Tengah (banjir), kerajinan kulit dari Garut, Jawa Barat (banjir dan longsor) hingga kerajinan kulit kayu dan noken dari Sentani Jayapura, Papua (longsor dan banjir).

Sebelumnya BNPB juga hadir dalam Bandung PPI 2020 dan berupaya hadir pada pameran dengan tema yang berbeda di kota lain. Melalui pameran ini, UMKM hasil pemulihan ekonomi dari daerah pascabencana diharapkan akan semakin terbuka akses pemasarannya dan perekonomian menjadi semakin pulih.


Advertisement banner

Baca juga:

banner
Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.