Dari Atas Mobil Caravan, Komunitas Jazz Ini Ajak Wisatawan Ngabuburit Di Titik Nol Kilometer Yogya
Dari Atas Mobil Caravan, Komunitas Jazz Ini Ajak Wisatawan Ngabuburit Di Titik Nol Kilometer Yogya

Dari Atas Mobil Caravan, Komunitas Jazz Ini Ajak Wisatawan Ngabuburit Di Titik Nol Kilometer Yogya

banner



SUARAKAN.COM: Sebuah mobil jenis caravan tampak dipenuhi alat musik mulai gitar, bass, drum, saksofon, hingga trambon terparkir di jalur lambat depan Kantor Bank Indonesia, kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta Senin sore 18 April 2022.

Sekitar satu jam sebelum buka puasa, orang-orang yang kebetulan berada di kawasan jantung wisata Yogya itu mulai berdatangan mendekat ke caravan itu.

Mereka rupanya terpancing alunan musik jazz yang dimainkan secara energik beberapa orang di mobil caravan itu.

Para pemain jazz itu ternyata rombongan musisi asal Surabaya Jawa Timur yang tengah menggelar tur jalanan menggunakan mobil van sebagai panggung berjalannya. Musisi itu berasal dari kelompok Surabaya Pahlawan Jazz.

"Kedatangan kami di Yogya ini bagian kami mengenalkan musik jazz di Indonesia, salah satunya dengan cara bermain di atas mobil caravan ini," kata pegiat dari  Surabaya Pahlawan Jazz, FX Boy di sela pertunjukkan itu.

Boy mengatakan bermain menggunakan panggung berjalan lewat mobil caravan sebagai terobosan agar musisi dan komunitas jaz terhindar dari kevakuman terlalu lama akibat pandemi Covid-19.

"Ratusan pegiat jazz di tanah air terdampak akibat pandemi, sehingga kami berinisitif menggelar safari ramadhan ke berbagai kota untuk mengajak kembali para musisi berkolaborasi," kata Boy.

Sebelum mampir untuk tampil di Yogya, sebelumnya rombongan yang terdiri dari 18 musisi itu lebih dulu tampil di Malang dan Kediri Jawa Timur.

"Besok (19/4) kami tampil di Semarang, di atas mobil caravan juga," kata Boy yang tergabung dalam Komunitas Jazz Indonesia itu.

Boy menuturkan pada 2022 ini sendiri, komunitas jazz di Surabaya siap menggelar dua even besar yakni Tanjung Perak Jazz dan Surabaya Jazz Festival. 

Adapun Ketua Surabaya Entertainment Club (SEC) Indah Kurnia, selaku penggagas panggung jazz mobil caravan yang membawa rombongan itu menuturkan, pagelaran musik jazz tersebut sebenarnya sudah digagas saat awal pandemi Covid-19 di Indonesia 2020 silam.

Saat itu masyarakat khususnya para musisi benar-benar kehilangan panggung karena berbagai kebijakan pembatasan yang dilakukan pemerintah baik pusat ataupun daerah. 

"Padahal musisi itu tak hanya butuh panggung sebagai tempat mengais rejeki, tapi juga ekspresi mereka, jadi sangat vital," kata Indah yang juga merupakan anggota Komisi XI DPR RI itu.

Indah mengatakan, ketika panggung dilarang digelar, di satu sisi para musisi juga tidak mendapat jaminan sosial karena mereka tidak masuk kategori berpenghasilan rendah.

"Lalu kami rancang dan buat panggung berjalan di atas van seperti ini, dengan sistem outdoor," kata dia.

"Jadi panggung berjalan ini tinggal diisi alat musik, soundsystem, lighting, lengkap, dan bisa dibawa kemana saja serta siap manggung kapan saja," ujarnya. 

Awalnya, jazz di atas van ini berkeliling di kawasan Surabaya dan sekitarnya. 

"Lalu kami inisiatif mengenalkan juga ke berbagai kota sembari berkolaborasi dengan musisi lintas daerah khususnya jazz," kata dia. 

Kepala Bank Indonesia (BI) DI Yogyakarta Budiharto Setyawan yang turut menyaksikan pertunjukkan jazz di atas caravan itu mengatakan, kawasan Titik Nol Kilometer selama ini masih menjadi ikon dan titik strategis Yogya. 

Sebab lokasi itu jadi pusat berkumpulnya wisatawan khususnya yang menyambangi Malioboro.

"Pertunjukkan seperti ini sekaligus menjadi gambaran bagi wisatawan, bahwa Yogya sudah siap menerima kunjungan asalkan tetap patuh protokol kesehatan," kata Budiharto.
Advertisement banner

Baca juga:

banner
Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.