Desa Devisa Klaster Benih Bandeng Buleleng Diresmikan LPEI, Ini Manfaatnya
Desa Devisa Klaster Benih Bandeng Buleleng Diresmikan LPEI, Ini Manfaatnya

Desa Devisa Klaster Benih Bandeng Buleleng Diresmikan LPEI, Ini Manfaatnya

banner


SUARAKAN.COM – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank 
meresmikan Desa Devisa Klaster Benih Bandeng Buleleng (17/3). Program Desa Devisa di 
Kabupaten Buleleng, Bali ini melibatkan lebih dari 2.000 individu pembudidaya benih bandeng atau 
nener di 7 desa, yaitu Patas, Gerokgak, Sanggalangit, Musi, Penyabangan, Banyupoh, dan 
Pemuteran yang tergabung dalam Perhimpunan Pembudidaya Perikanan Pantai Buleleng (P4B).
Secara keseluruhan, anggota P4B mampu menghasilkan hingga 12 juta benih bandeng per hari dan 
85 persennya telah diekspor ke Filipina, Singapura, Malaysia, hingga Taiwan. Tingginya 
produktivitas budidaya benih bandeng di Buleleng ini tak lepas dari kondisi cuaca Bali yang relatif 
aman dari badai serta dukungan dari Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluh Perikanan 
(BBRBLPP) Gondol.
“Benih bandeng di Buleleng telah menjadi komoditas prioritas dengan total kontribusi devisa sebesar 
Rp 200 miliar di tahun 2019. Kami melihat potensi yang luar biasa dan yakin dapat membantu 
memperluas pasarnya di kancah internasional melalui dukungan pendampingan yang 
komprehensif,” jelas Koerniawan Prijambodo, Kepala Kantor Wilayah III LPEI.
Ia pun menambahkan, dalam jangka waktu 1 tahun pendampingan, LPEI berkolaborasi dengan 
Disperindag dan Koperasi UKM Kabupaten Buleleng dan KPP Bea Cukai Denpasar akan 
mendukung Desa Devisa Benih Bandeng Buleleng lewat berbagai oendampingan seperti 
peningkatan kapasitas produksi dengan pemberian sarana produksi berupa pompa air dan instalasi 
pipa, pendampingan manajemen usaha, penguatan kelembagaan, hingga pendampingan dalam 
akses pembiayaan.
Tahun lalu, LPEI telah memberikan bukti dalam membantu peningkatan kapasitas produksi dengan 
menyalurkan fasilitas pembiayaan sebesar Rp 8 miliar kepada CV Dewata Laut - salah satu UKM 
budidaya benih bandeng berorientasi ekspor di Buleleng yang tergabung dalam P4B. Hal ini
merupakan wujud nyata dari pelaksanaan program Penugasan Khusus Ekspor dari pemerintah
kepada LPEI dalam rangka mendukung sektor usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi 
ekspor.
“Kami menyambut baik program Desa Devisa oleh LPEI karena pendampingan inilah yang kami 
butuhkan sebagai pembudidaya benih bandeng untuk dapat memperluas wawasan, bertransformasi 
dari budidaya rumahan menjadi badan usaha formal, hingga menjangkau pasar baru di skala global. 
Kedepannya, kami ingin mengekspor ke pasar yang lebih besar lagi agar semakin banyak 
masyarakat di Buleleng yang berdaya,” ungkap I Nyoman Suitra, Pemilik dan Direktur CV Dewata 
Laut.
Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, LPEI diberikan mandat untuk 
mendorong pertumbuhan ekspor nasional melalui penyediaan pembiayaan, penjaminan, asuransi, 
dan jasa konsultasi ekspor. Program Desa Devisa merupakan salah satu layanan konsultasi ekspor
LPEI memberdayakan UKM dalam wujud pengembangan komunitas. Hingga akhir tahun 2022, 
secara akumulatif LPEI telah berhasil mencetak sebanyak 178 Desa Devisa. (Yan)
Advertisement banner

Baca juga:

banner
Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.