SUARAKAN.COM - Selain pelestarian nilai-nilai luhur dan pendidikan karakter, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Kota Yogya juga menyoroti aspek ekonomi dari pengelolaan kebudayaan.
Fraksi ini mendorong agar Raperda tentang Pengelolaan Kebudayaan dapat secara konsisten berfokus pada pengembangan budaya sebagai aset untuk kesejahteraan masyarakat.
Juru bicara Fraksi PPP, Taufiq Setiawan, secara eksplisit memberikan masukan agar kawasan cagar budaya di Kota Yogya dimaksimalkan sebagai salah satu sumber ekonomi dan identitas.
"Kami memiliki masukan agar kawasan cagar budaya yang ada di Kota Yogya juga dapat dimaksimalkan sebagai salah satu sumber ekonomi dan identitas Kota Yogya," tandasnya.
Taufiq berharap, optimalisasi kawasan cagar budaya mencakup upaya pelestarian benda budaya di lokasi aslinya (seperti situs Keraton Mataram Islam) dan pelestarian budaya tak benda (seperti tradisi dan nilai-nilai luhur).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengelolaan cagar budaya harus diposisikan sebagai aset strategis. "Pengelolaan cagar budaya juga dimaksudkan agar situs dan bangunan cagar budaya (KCB) sebagai aset strategis untuk kesejahteraan masyarakat, potensi ekonomi (pendapatan asli daerah), dan penguat identitas Kota Yogya," jelas Taufiq.
Menurut Fraksi PPP, Raperda harus mampu mengakomodir penggunaan kebudayaan sebagai modal pembangunan.
Dengan demikian, warisan budaya yang ada tidak hanya sekedar dilestarikan, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat Kota Yogya.
Fraksi PPP memandang ini sebagai upaya ganda: melestarikan dan sekaligus memberdayakan.