SUARAKAN.COM : Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan bakal mengerem rencana penambahan pembukaan ujicoba obyek wisata di wilayahnya menyusul semakin mengganasnya penyebaran kasus Covid-19 akhir September 2020 ini.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo mengatakan berdasarkan aplikasi Visiting Jogja milik pemerintah DIY, sejak Juli hingga September ini, sedikitnya sudah ada 90 destinasi yang melakukan ujicoba pembukaan operasional.
"Merespon perkembangan kasus Covid-19 yang meninggi belakangan, kami akan meminta kabupaten/kota tidak menambah dulu obyek wisata yang ujicoba. Cukup dengan yang sudah beroperasi dulu untuk kami monitoring dan evaluasi," ujar Singgih di Yogyakarta September 2020.
Singgih mengatakan sebenarnya usai Covid-19 melanda enam bulan terakhir, sektor pariwisata sudah benar-benar mulai menggeliat walau kunjungan masih didominasi wisatawan lokal.
Catatan pihaknya kunjungan wisata yang terekam melalui aplikasi Visiting Jogja periode Agustus-September 2020 mencatat rata-rata kunjungan per hari sudah 5.000-6.000 orang per hari.
Setiap akhir pekan jumlah kunjungan wisata itu terus meningkat menjadi rata-rata 20 ribuan pada hari Sabtu dan pada Minggu meningkat menjadi 30-40 ribu.
"Yang datang kebanyakan wisatawan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, juga Jakarta," ujarnya.
Singgih mengatakan dengan maraknya kasus baru belakangan terakhir, pihaknya telah meminta seluruh pengelola kawasan wisata meningkatkan kewaspadaan.
"Khususnya destinasi yang selama ini banyak didatangi wisatawan seperti pantai, kami minta pengelola lebih waspada dari potensi penularan," kata dia.
Tiap pengelola destinasi juga diminta tetap membatasi jumlah kunjungan hanya 50 persen dari kapasitas maksimal.
"Soal wisatawan dari zona merah juga tetap wajib membawa hasil rapid test non-reaktif," katanya.
Singgih mengatakan dengan kasus lonjakan Covid-19 di Yogya, pihaknya meminta tiap pengelola tetap menolak rombongan wisatawan dengan jumlah besar. Ia hanya merekomendasikan kunjungan untuk kelompok kecil atau keluarga dan mengutamakan wisatawan lokal.
"Biro perjalanan sementara juga kami minta tidak menjual paket paket wisata dulu. Kecuali bisa memfasilitasi kelompok kecil seperti keluarga," kata Singgih.
Dinas Pariwisata DIY sendiri tengah mengajukan stimulus bantuan bagi pelaku biro perjalanan di masa pandemi ini kepada pemerintah pusat.
Singgih membeberkan untuk kawasan wisata vital seperti Malioboro yang juga muncul kasus positif Covid-19, sejauh ini belum ada kebijakan khusus untuk melokalisir kawasan itu. Singgih menilai untuk Malioboro akan sulit jika hanya mengandalkan petugas untuk menekan kasus penularan atau pun hanya mengandalkan disinfektasi.
"Untuk Malioboro kesadaran wisatawan akan patuh protokol tetap kunci menekan penularan," ujarnya.
Kasus Covid-19 di DIY bergerak cukup cepat. Contohnya tiha hari terakhir.
Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan jumlah pasien baru yang terkonfirmasi positif pada Sabtu (19/9) bertambah 74, pada Minggu (20/9) bertambah 70 kasus, dan pada Senin (21/9) bertambah 64 kasus sehingga total menjadi 2.245 kasus positif.