Recycle Fair, FTSP UII Yogyakarta Respon Isu Sampah
Recycle Fair, FTSP UII Yogyakarta Respon Isu Sampah

Recycle Fair, FTSP UII Yogyakarta Respon Isu Sampah

banner

WARTAJOGJA.ID: Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII Yogyakarta menggelar acara Enviro Fest 2023 “Recycle Fair: Connect, Learn, Act” pada Sabtu, 5 Agustus 2023 di Hall & Inner Court FTSP UII Gedung Mohammad Natsir
Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman.

Ketua Panitia Enviro Fest yang juga Sekretaris Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII Yogya Hijrah Purnama Putra menuturkan kegiatan ini juga merupakan salah satu wujud respon isu pengolahan sampah yang ada di Yogyakarta saat ini. 

"Konsep acaranya berupa talkshow dan edukasi. Sejumlah komunitas yang aktif dalam pengolahan sampah turut dihadirkan. Sedangkan untuk narasumber, panitia mengundang pelaku usaha kreatif produk berbahan sampah," kata Hijrah.

Dengan kombinasi materi ini, lanjut Hijrah, harapannya bisa menjadi alternatif bagi para mahasiswa yang tertarik menjadi wirausahawan. 

"Enviro Fest 2023 ini melibatkan peserta dari kalangan masyarakat umum, dan civitas UII termasuk mahasiswa baru Teknik Lingkungan," kata Hijrah.

Tercatat ada sekitar 200 orang yang ikut mendaftar. Selain menyimak materi talkshow, peserta juga diajak mempraktikkan langsung ilmu pengolahan sampah rumah tangga. Diantaranya melalui teknik pembuatan ecoenzim, kompos, pemanfaatan minyak jelantah, dan cara memilah sampah. 

“Tahun lalu kita buat semacam lomba inovasi dengan peserta jenjang SMA dan perguruan tinggi. Sedangkan tahun ini, karena kami melihat ada isu yang menarik maka bukan lagi lomba yang diadakan tapi mengajak masyarakat secara langsung agar bisa teredukasi,” tandas Hijrah.

Dalam event itu, disinggung pula 
pasca penutupan sementara TPA Piyungan, masyarakat Yogyakarta dan Sleman kini dihadapkan pada persoalan darurat sampah. 

Untuk menangani permasalahan tentang sampah ini, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan.

Sebab apapun teknologi yang nantinya bakal diterapkan, pemilahan sampah menjadi kunci utamanya. 

“Seharusnya kita tidak hanya lagi sekedar memindahkan sampah dari sumber ke tempat lain tapi juga mengolahnya dengan beragam teknologi. Kuncinya adalah pemilahan, mau teknologi apa saja, pemilahan itu wajib,” kata Hijrah.

Hijrah mengingatkan jika tidak hanya masyarakat yang menjadi ujung tombak. 

Pengolahan sampah sejatinya mencakup lima aspek yakni regulasi, kelembagaan, teknis operasional terkait teknologi, peran serta masyarakat, dan pembiayaan. Semuanya harus berjalan secara komprehensif.

Sementara yang terjadi selama ini, masyarakat di tingkat hulu digerakkan tapi tidak ada yang mendampingi mereka.
“Merespon darurat sampah, dalam waktu dekat kami juga akan menggelar webinar. Diharapkan dari situ nanti lahir rekomendasi terkait perencanaan pengolahan sampah untuk jangka panjang,” katanya.
Advertisement banner

Baca juga:

banner
Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.