SUARAKAN.COM - Komisi C DPRD Kota Yogyakarta dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Bagian Administrasi Pembangunan (Adminbang) menyoroti masih banyaknya proyek fisik yang mengalami deviasi dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama menjelang akhir tahun anggaran.
Ketua Komisi C, Bambang Seno Baskoro, mengungkapkan temuan tersebut dan menekankan perlunya tindakan tegas dari Adminbang.
Bambang Seno Baskoro mengungkapkan bahwa masih banyak proyek fisik yang mengalami deviasi dari target yang telah ditetapkan, sehingga pengawasan yang ketat dan tindakan tegas dari Adminbang sangat dibutuhkan untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu proyek.
Temuan deviasi ini didukung oleh kunjungan lapangan Komisi C yang mendapati adanya potensi pelanggaran atau kelalaian dalam pelaksanaan proyek.
Dalam konteks ini, peran Adminbang sangat strategis karena memiliki kewenangan untuk menghentikan pembangunan yang tidak sesuai dengan ketentuan atau melanggar aturan, baik dalam proses pemilihan pihak penyedia maupun teknis pekerjaan.
Di sisi lain, Komisi C juga menghadapi kendala efisiensi RAPBD 2026 yang mengharuskan pemangkasan sekitar Rp 200 miliar, termasuk pos anggaran untuk honorarium petugas lapangan atau pengawas.
"Efisiensi ini sudah menjadi kesepakatan bersama antara pihak eksekutif dan legislatif sehingga Komisi C tidak bisa berbuat banyak untuk mempertahankan pos anggaran yang dicoret," kata Bambang Seno Baskoro.
Meskipun terjadi pemangkasan, Bambang Seno Baskoro berharap fungsi pengawasan tetap diperkuat, mengingat keterbatasan personel Komisi C. "Personel Komisi C terbatas, sehingga kami sangat butut dukungan pengawas yang kuat," tambahnya.
Advertisement
